Pembubaran Turnamen Bola Voly

Oleh : Milati Masruroh

Bola voly yang menjadi hoby olah raga pak Su sudah tidak bisa diganggu. Apa pun alasannya, setiap hari akan menyempatkan waktu untuk latihan di sore hari. Umur memang sudah kepala 4, tapi bersama teman-temannya masih saja semangat untuk latihan.  Saat ada turnamen bola voly dengan hadiah 5 juta ataupun hanya seekor kambing , dari berbagai daerah akan ikut berpartisipasi mengikuti turnamen. Bahkan jumlah pesertanya 30 sampai 42 tim di setiap lomba. 

Event bergengsi juga kerap diadakan dengan hadiah sampai puluhan juta rupiah, dengan mengebon para pemain pro liga yang biayanya tidak tanggung-tanggung sampai 30 juta bahkan lebih. Jika ngebon pemain asing, biayanya sampai 15 juta per pemain. Bagi orang yang hoby, uang sebanyak itu tidak dipedulikan. Yang penting bisa mendatangkan pemain-pemain yang memang sudah menjadi idola karena kehebatannya bermain. 

Di masa pandemi, sepertinya tidak mengurangi keinginan untuk mengadakan turnamen bola voly. Karena sebelumnya di berbagai daerah, acara turnament voly ini sukses. Tahun-tahun sebelumnya, di setiap ulang tahun tim bola voly pak Su selalu mengadakan turnamen bola voly dengan hadiah sepeda motor, seekor sapi, dan juga uang puluhan juta. Para pemain pro liga turun, dengan penonton yang sampai ribuan. Yang tidak hanya dari satu kecamatan tapi sudah lintas kabupaten hanya untuk melihat permainan para idola penonton. 

Hari ini, untuk memeriahkan ulang tahun tim bola voly mengadakan turnamen dengan hadiah 25 juta. Persiapan sudah sangat matang, dan ijin pun sudah didapat meskipun tidak tertulis hitam di atas putih. Karena taruhannya jabatan para pemimpin. Dengan mengikuti protokol kesehatan, dimana para penonton wajib menggunakan masker toh pada akhirnya turnamen bola voly ini dibubarkan. Kecewa sudah pasti, tapi keselamatan para warga harus diutamakan. Turnamen yang tidak tepat pada situasi yang mengkhawatirkan.  

Bumiayu, 27 September 2020