Jenuh

Oleh : Milati Masruroh

Pembelajaran daring masih saja berlanjut. Baik guru, siswa, maupun orang tua sudah hilang semangatnya. Meskipun banyak trik atau cara yang digunakan agar pembelajaran menyenangkan.

Pembelajaran yang dilakukan secara daring membuat orang tua marah dan hilang kesabaran saat harus membantu anak-anak menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Bukan tanpa alasan, pengetahuan orang tua yang terbatas sangat menyulitkan mengerjakan materi-materi dengan soal yang tingkat kesulitannya tinggi. 

Seperti yang dialami anak-anak kelas satu SD. Tidak semua anak-anak sudah mampu membaca dan menulis. Tapi soal-soal yang ada di buku tema menganggap anak kelas satu SD itu sudah lancar membaca.

Kalau di daerah perkotaan, mungkin banyak siswa yang sudah mampu membaca dan menulis. Karena sejak PAUD sudah dileskan khusus melalui bimbingan belajar yang menawarkan cara baca tulis yang cepat. 

Kondisi ini berbanding terbalik dengan daerah  pedesaan. Yang masih berpikiran yang penting anak sekolah. Apalagi sekolahnya gratis dan tiap bulan dapat bantuan. Yang mampu pun merasa tidak mampu saat diajukan untuk mendapatkan bantuan.

Bagi anak di pedesaan, banyak yang langsung sekolah di SD tanpa TK terlebih dahulu. Bagaimana mungkin anak bisa mengerjakan soal-soal yang ada di buku tema, sedangkan untuk membaca saja belum mahir. 

Problematika daring yang belum bisa diterima oleh sebagian masyarakat. Guru pun bingung karena di satu sisi harus melaksanakan pembelajaran daring, di sisi lain harus memahami kondisi orang tua.

Bumiayu, 18 September 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1