Guru Produktif TKRO

Oleh : Milati Masruroh

Menjadi guru multitalenta itu kata para alumni. Maksudnya dari beberapa angkatan pernah diajar tapi dengan mata pelajaran yang berbeda. Menjadi sarjana pendidikan kimia tentunya hanya bisa menjadi guru di tingkat SMA. Tetapi, jam kimia yang terbatas hanya membutuhkan paling tidak dua guru di sebuah sekolah. Padahal lulusan pendidikan kimia dari tahun ke tahun semakin bertambah. Ditambah lagi banyak sarjana kimia yang dari murni pun banting setir menjadi guru. 

Setiap kali ada pendaftaran CPNS pasti ketemu dengan orang-orang yang sama. Seperti reunian guru-guru kimia. Karena kuota penerimaan CPNS paling hanya dua, itu pun hanya di kabupaten tertentu. 

Banyak sarjana pendidikan kimia yang mengajar tidak sesuai dengan bidangnya. Mengajar matematika dan mata pelajaran lain. Untungnya, untuk matematika menjadi dasar dari kimia. Sehingga tidak banyak mengalami kesulitan saat mengajar. Mungkin beda jika sarjana matematika disuruh mengajar kimia. Sudah pasti akan menolak. 

Menjadi guru tidak tetap atau guru honorer harus rela mengajar mata pelajaran lain saat kedatangan para CPNS. Selagi masih ada hubungannya atau linear masih bisa diantisipasi dengan belajar kembali. Mengajar matematika selama lima tahun tidak banyak mengalami kesulitan. Waktu sekolah, matematika salah satu pelajaran yang paling disukai. Lima tahun berlalu, ditambah dengan mengajar kimia. Dengan alasan biar tidak lupa. 

Setelah itu, matematika diganti guru yang lain ditambah mata pelajaran IPA. Kelas 1 dan 2 waktu itu, kalau sekarang kelas X dan XI. Lumayan capek pastinya, dalam sehari bisa mengajar tiga mapel yang berbeda dan untungnya untuk kelas yang berbeda pula. 

Mata pelajaran IPA akhirnya dihapus, dan fokus mengajar kimia di semua tingkatan. Kelas semakin bertambah, guru yang ada cuma dua.  Beberapa tahun kemudian, jumlah jam kimia akhirnya dikurangi secara bertahap. Kelas XII ditiadakan, hanya ada di kelas X dan XI. Tahun berikutnya hanya ada di kelas X. 

Bersyukur lagi, pemerintah mengadakan program keahlian ganda khusus untuk guru-guru SMA maupun SMK yang jam mengajarnya semakin berkurang. Meskipun awalnya tidak paham maksud dari program ini, akhirnya bisa diikuti sampai mendapatkan sertifikat pendidik. 

Belum banyak yang paham juga tentang program ini, akhirnya baru jelas setelah jam kimia benar-benar berkurang. Ternyata maksud program ini semua guru yang sudah mengantongi sertifikat pendidik bisa mengajar sesuai dengan mata pelajaran yang dipilih saat keahlian ganda. 

Bukan hal yang mudah, saat harus mengajar mata pelajaran produktif yang belum dikuasai sepenuhnya. Butuh waktu untuk belajar dan juga untuk menyesuaikan. Hampir tiga tahun menjalaninya, secara perlahan mulai menyesuaikan. Banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti belajar menyetir mobil. Membutuhkan mental yang bagus dan juga keberanian di jalan raya. 

Saat para alumni menanyakan kabar, banyak yang tidak percaya kalau guru kimia berubah menjadi guru produktif TKRO. Guru yang mengajar reaksi-reaksi kimia, tiba-tiba mengajar dongkrak dan juga mesin kendaraan. Mau percaya apa tidak, fakta pun sudah membuktikan. Mau dibilang guru multitalenta juga tidak masalah. Toh tidak merugikan, malah menjadi semangat. Enjoy  saja, selagi ada usaha belajar pasti ada jalannya dan selalu ada kemudahan. 

Bumiayu, 30 September 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1