Dua Jam Yang Berkualitas

Oleh : Milati Masruroh

Aturan empat puluh hari untuk bisa menemui santri telah diikuti dan ditaati. Berat terasa saat detik-detik menemui mamas. Air mata pun mengalir deras tanpa bisa dibendung. 

Rindu ingin memeluknya, membuat satu hari pun terasa sangat lama. Dengan tetap mengikuti protokol kesehatan, waktu berkunjung hanya dibatasi dua jam. Dan itu pun hanya keluarga yang boleh menemuinya. Untuk mbah kakung sama mbah putri, karena melihat usia sementara tidak diijinkan untuk ikut menjenguk. Hanya berusaha mengikuti aturan, dan beruntung mbah kakung memberi pengertian sama mbah putri untuk kebaikan bersama. 

Tepat pukul 13.00, sesuai jadwal sampai di depan pondok. Mamas yang sudah menunggu langsung berlari menyambut dengan senyum yang sumringah. Kebahagian terpancar dari wajahnya. Rindu yang tertahan bisa dilepaskan dengan memeluk erat seolah tak mau dilepaskan. 

Dengan mengikuti aturan, segera menuju ke ruangan yang telah disediakan untuk saling melepas rindu. Mamas pun langsung bercerita mencurahkan isi hatinya. Sepuluh menit berlalu, matanya tampak merah. Saat ditanya kenapa menangis, jawabnya karena kangen sama ibu. Ya Allah, berusaha kuat menahan air mata untuk tidak menangis. Untuk menunjukkan kalau ibu tegar. 

Empat puluh hari tidak bertemu, tidak bisa curhat, tidak bisa bermanja-manja. Apa kangen pengin tidur sama ibu? Jawabannya pun hanya menggelengkan kepala dengan senyum yang dipaksakan. Mungkin malu untuk mengakuinya. 

Satu jam pun berlalu, mamas tampak resah. Masih pengin bersama katanya. 15 menit lagi, 10 menit lagi, dan saat 5 menit dari waktu yang telah ditentukan terdengar kumandang adzan ashar. Mamas pun akhirnya mengijinkan untuk segera pulang, karena harus mengikuti sholat ashar berjamaah.

Tepat pukul 15.00, dengan berat hati segera mencium dan memeluk mamas. Dengan menahan air mata untuk tidak jatuh dan mengalir deras di depan mamas. Biar mamas pun tidak sedih. Mengikhlaskan untuk menuntut ilmu agama. Semoga mamas kerasan dan menjadi orang yang kelak membahagiakan kedua orang tua. Waktu pun terasa berlalu sangat cepat. Dua jam yang singkat tapi sangat berkualitas, telah mengobati rasa rindu. 

Bumiayu, 20 September 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1