Dodil Batuk

Oleh : Milati Masruroh 

Angin berhembus sangat kencang dan panas yang sangat terik tidak menyurutkan nyali dodil untuk bermain layangan. Justru semakin penasaran.

Setiap hari tidak lepas dari mainan satu ini. Kalau angin tidak mendukung, maka dodil akan sibuk membuat layangan. Hasil yang belum sempurna, tapi sudah bisa membuat tiga jenis layangan.

Pagi ini, wajahnya tampak layu. Biasanya bangun tidur langsung mengambil layangan di kamar belakang, tampak langsung duduk kembali di kursi. Ada yang tidak beres rupanya. 

Dodil kecapekan dan badannya pun terasa gak enak. Tidak ada senyum sedikit pun, tapi memasang muka cemberut. Segelas energen rasa coklat yang diminum tidak cukup untuk menyegarkan badan. Makan pun tak berselera. 

Menjelang siang, dodil pun tertidur seperti tak biasanya. Teman-teman yang datang tak dihiraukannya. Batuk sekali-kali terdengar dan cukup menyiksanya. Tidur tak lelap, membuat dodil pun akhirnya menangis sedih. 

Persediaan obat batuk segera diambil dan diminum. Biasanya batuk segera reda, tapi sampai menjelang magrib batuk tak kunjung berhenti.

Antara bingung dan takut untuk ke dokter. Dengan berat hati, akhirnya berobat ke dokter juga. Sampai di tempat praktek dokter, sempat dibuat kaget karena kondisi sang dokter yang terkena stroke. Badan bagian kanan tampak tak normal.

Khawatir yang berlebihan saat harus ke dokter memang tidak terelakkan. Mendengar seorang warga di dekat sekolah yang positif covid, padahal selalu mengikuti protokol kesehatan. Semoga dodil segera sembuh, biar ceria kembali seperti sedia kala.

Bumiayu, 9 September 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1