Dilanda Kejenuhan

Oleh : Milati Masruroh

Hampir dua bulan mamas berada di pondok.  Sudah pernah menjenguk sekali dan hanya dua jam saja waktu yang diijinkan untuk saling melepas rindu. Bertambahnya jumlah penderita covid 19, semakin memperketat lagi jadwal kunjung. Untuk sementara tidak diijinkan lagi untuk bertemu. Sampai kapan covid ini berakhir. 

Para orang tua pun sudah jenuh tingkat dewa saat harus membimbing anak-anaknya mengerjakan tugas dari guru. Apalagi kurikulum yang sekarang, buat anak-anak yang di desa sepertinya kurang tepat. Banyak yang mengunggah di facebook, kemarahan sang ibu yang mengajari anaknya menghafal pancasila. Sampai sapu lantai pun diambilnya untuk memukul sang anak yang tak kunjung hafal. 

Orang tua pikir, gurunya enak hanya ngasih tugas dan siswa mengumpulkan. Padahal, kalau mau cerita bisa menjadikan satu karya  buku yang berisi keluh kesah seorang guru di masa pandemi. 

Menyiapkan materi, menyiapkan tugas, mengecek tugas, dan harus mengoreksinya pula. Mengoreksi langsung di buku catatan dengan di laptop sudah pasti beda. Siswa yang mengumpulkan tugas juga masih banyak permasalahan yang terjadi. Ada yang tulisannya bagus tapi kameranya bureng, ada yang kameranya jelas tapi tulisan tak bisa dibaca. Ada lagi yang pas foto tugas terlalu jauh, sudah diperbesar tetap saja tidak kebaca.

Banyak permasalahan yang dihadapi, tapi tidak mungkin juga dijelaskan ke orang tua siswa. Cukup mendengarkan keluh kesah orang tua, itu sudah membuat para orang tua senang. Curhatnya tersampaikan. Padahal seorang guru juga jadi orang tua yang membimbing anak-anaknya di rumah.

Bumiayu, 1 Oktober 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1