Diam Itu Emas

Oleh : Milati Masruroh

Tersandung dengan sebuah masalah bisa saja mengubah sikap seseorang sampai 180 derajat. Dari yang banyak bicara menjadi pendiam, dari yang ceria menjadi kalem, dari yang senangnya bergaul menjadi penyendiri.

Setiap orang pasti punya masalah dengan orang lain. Katanya sebagai proses pendewasaan diri. Saat harus menjaga sikap, saat harus menahan sabar, dan juga saat harus mengambil keputusan di saat-saat genting.

Menjadi orang yang ceria dan mudah bergaul di satu sisi memiliki banyak teman dari semua kalangan. Maksudnya tidak memandang umur ataupun yang lain. Semuanya oke-oke saja.  Di sisi lain terkadang sering lupa dengan becanda yang kebablasan, tanpa menyadari sudah menyakiti perasaan orang lain.

Orang dengan tipe seperti itu biasanya juga tidak mudah marah ataupun dendam. Karena apa yang dilakukan mengalir begitu saja tanpa dipikir dulu. Bagi sebagian orang, tentunya tidaklah baik. Bagaimanapun menjaga perasaan orang itu hukumnya wajib. Tidak ada kata tapi-tapian. 

Ternyata karakter seseorang bisa berubah saat terbentur masalah yang tidak bisa diterimanya. Menusuk sampai ke relung hati, dan air mata pun sudah tak bisa mengalir lagi. Masalah demi masalah yang dihadapi memang menjadikan pengalaman tersendiri. Dan dibalik semua masalah akan ada hikmahnya.

Menjadi orang yang tidak banyak bicara ternyata lebih nyaman. Tidak membuang-buang waktu hanya untuk membicarakan sesuatu yang tidak penting apalagi bergosip ria. Seperti pepatah diam itu emas, dan emas mahal harganya. Emas yang menggambarkan senyum sang pendiam yang mahal.

Bumiayu, 2 Oktober 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1