Berbicara Dengan Bunga

Oleh : Milati Masruroh

Mau menulis tapi gak punya ide. Membaca tulisannya para penulis handal membuat pikiran ini melayang seperti layang-layang. Terombang ambing oleh angin, seperti sedang menyaksikan kehidupan para makhluk hidup di muka bumi. 

Menyaksikan ayam-ayam yang dengan santainya dan tanpa dosa memakan bunga-bunga yang selalu disiram pagi dan sore. Kelihatannya enak sekali. Dengan sekali-kali tengak tengok entah apa yang ditunggunya. Mungkin berpikir yang punya bunga lagi jalan-jalan jadi aman.

Bunga kerokot kuning yang seperti tetean memang sengaja ditanam di tanah. Untuk menghiasi taman bunga sederhana biar kelihatan ada seninya sedikit. Tidak cuma ayam, si kucing pun juga seneng sekali bermain di bunga itu. Melompati bolak balik entah apa yang dikejar. Seandainya bunga itu bisa berbicara, mungkin akan membentak si kucing yang bermain menggodanya.

Bunga aglonema yang daunnya sangat menarik dan banyak digandrungi para pecinta bunga dadakan juga kelihatan tidak sempurna daunnya. Kalau terkena sinar matahari, sudah dipastikan gosong. Tapi, daun-daun yang indah itu lama kelamaan semakin habis. Dicari penyebabnya tak ada ulat yang ditemukan. Kemana gerangan ulat yang warnanya mirip batang aglonema itu sembunyi?  

Pagi-pagi sebelum berangkat disempatkan untuk mencari si ulat yang sudah pasti sedang menikmati sarapannya. Benar saja, satu ulat sedang makan dengan lahapnya. Bikin gemes dan juga kasihan kalau harus mempertaruhkan nyawa si ulat. Dengan minta ijin sama si ulat, diambillah ulat dengan menggunakan sebatang lidi dan dipindah ke tanaman-tanaman pinggir sawah.

Merawat bunga dengan hati itu memang seperti ada ikatan batinnya. Hati merasa bahagia, saat bunga-bunga tumbuh subur dan cantik. Mau berangkat pun tak pernah lupa untuk menyapa bunga-bunga. Saat pulang juga selalu melirik dengan menggoda untuk sekedar menyapa bunga-bunga.

Sedih juga akan begitu terasa, saat bunga-bunga itu rusak apalagi sampai layu. Tak apalah dibilang aneh sering berbicara dengan bunga. Karena hanya bisa dimengerti sama orang-orang yang paham tentang bunga. Bunga penghibur hati dan penghapus lelah.

Bumiayu, 26 September 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1