Resiko Seorang Guru
Semua orang pasti membutuhkan sebuah pekerjaan. Pekerjaan yang tetap sebagai mata pencaharian. Ada yang suka bekerja di perkantoran, ada juga yang suka bekerja di lapangan. Tergantung orangnya.
Orang yang bebas dalam artian tidak suka diatur dan terbelenggu aturan cenderung memilih pekerjaan di lapangan. Bisnis dan berdagang pilihannya. Tapi, ada juga beberapa orang yang lebih suka bekerja dengan resiko mengikuti aturan yang ada.
Pekerjaan juga terkadang tidak nyambung dengan basic ilmu yang ditempuh. Banyak yang menempuh S1 jurusan pendidikan tapi malah bekerja di bank, PT, dan ada juga yang berwirausaha. Sebaliknya yang jurusan non pendidikan malah justru jadi seorang pendidik atau guru.
Pilihan menjadi guru itu ada yang karena panggilan jiwa, tetapi ada juga yang terpaksa karena tidak mendapatkan pekerjaan lain sesuai bidang ilmunya. Ada istilah banting setir. Begitu mudahnya memandang pekerjaan seorang guru. Guru itu menang belajar dalam satu malam. Apanya yang ditakutkan apalagi hanya menghadapi siswa usia belasan tahun. Gampang? Itulah pemikiran seseorang yang putus asa dan banting setir menjadi seorang guru.
Dalam ilmu kependidikan, seorang calon guru pasti akan mempelajari mata kuliah yang berhubungan dengan pendidikan. Ada psikologi pendidikan dan perkembangan peserta didik. Bekal ilmu yang sangat berpengaruh saat menghadapi siswa sesungguhnya.
Begitu pun yang berhubungan dengan administrasi mengajar. Ada silabus, program tahunan, program semester, RPP, analisis penilaian harian, program remidial dan pengayaan. Jadi tidak mengalami kesulitan saat guru dituntut harus melengkapi administrasi seorang guru.
Jadi guru itu jangan diribetkan dengan administrasi? Tinggal copas saja tidak bakalan dikoreksi. Yang penting masuk kelas ngajar materi ke siswa. Itulah guyonan yang sering keluar saat ada akreditasi.
Bully itu ternyata tidak hanya ada di kalangan siswa. Di kalangan guru pun ternyata masih sering terjadi. Guru yang rajin dan tertib administrasi biasanya justru jadi bahan guyonan. Memang aneh, bukannya meniru rajin tapi malah menjatuhkan. Guru yang sebenarnya membantu suksesnya akreditasi karena kelengkapannya.
Di tingkat sekolah, seorang guru tidak hanya mengajar kegiatannya, tapi ada tambahan tugas lain. Menjadi waka, wali kelas, tim kurikulum, tim sarana dan prasarana, dan juga kepanitiaan berbagai kegiatan. Dari kegiatan PTS, PAS/PAT, US, UNBK, dan wisuda.
Di tengah jam mengajar yang padat, seorang guru harus mampu membagi waktu antara mengajar dan kegiatan yang diemban. Sehingga siswa tidak dirugikan karena sering meninggalkan kelas. Tidak sembarang guru yang ditunjuk. Itulah yang terkadang memunculkan kecemburuan dengan guru yang lain. Suksesnya kegiatan sekolah pastinya tergantung kepanitiaannya.
Pembuatan administrasi sekolah sebenarnya sudah di awal tahun pembelajaran melalui IHT tetap saja ada beberapa guru yang enggan untuk menyelesaikannya. Mungkin ini yang menjadi satu permasalahan di setiap sekolah. Ditambah dengan alasan bolak balik ganti format RPP. Tidak ada pekerjaan yang sulit kalau dikerjakan. Kecuali cuma dipikir dan dilihat.
Semoga tidak ada guru yang prinsipnya pekerjaan akan jadi mudah kalau tidak dikerjakan. Tidak repot dan pusing mikirin pekerjaan. Hihi...
Bumiayu, 08 Mei 2020

Hihihi...betul sekali bun. Kadang memang merasa ribet dg administrasi. Tapi kalau ga dibuat, malah bakal repot nantinya..
BalasHapusTerima kasih sudah diingatkan melalui tulisan ini...🙏🙏👍
Hehe...
HapusMasih belajar menulis bun...
Pembuatan administrasi sekolah sebenarnya sudah di awal tahun pembelajaran melalui IHT tetap saja ada beberapa guru yang enggan untuk menyelesaikannya. Mungkin ini yang menjadi satu permasalahan di setiap sekolah. Ditambah dengan alasan bolak balik ganti format RPP. Tidak ada pekerjaan yang sulit kalau dikerjakan. Kecuali cuma dipikir dan dilihat.joss
BalasHapusTerima kasih om jay
HapusDimana ada kemauan di situ ada jalan.... meski berat harus ikhlas jadi guru.... nikmati aja seperti air mengalir
BalasHapusBetul bunda...
HapusBetul ibuu.. semangat menyambut thn ajaran baru....
BalasHapusHehe... harus semangat
HapusMntpp bu Milla inspiratif
BalasHapusTerima kasih pak...
HapusSip bgt
BalasHapusTerima kasih bun...
HapusBetul buat awal th pelajaran lanjut
BalasHapusHehe...
HapusTerima kasih pak...