Perlahan Tapi Pasti

Oleh : Milati Masruroh

Keinginan mengikuti pelatihan PTK itu sudah lama. Sebelum jadi ASN pun sebenarnya penasaran pengin membuat PTK. Sekolah pernah memfasilitasi mengadakan pelatihan PTK dengan mendatangkan nara sumber untuk melatih para guru ASN terutama yang mau memenuhi penilaian publikasi ilmiah sebagai syarat kenaikan pangkat. Karena ikutnya setengah-setengah, dan tidak maksimal cuma berakhir dengan pemikiran PTK itu ribet. Apalagi kalau mikirin siklus-siklusnya.

Kata para guru yang sudah bolak balik membuat PTK menganggap PTK itu mudah dan tidak susah, yang penting dikerjakan tidak cuma dipikirkan. Tapi sebaliknya untuk guru yang membuat PTK tapi ditolak tim penilai, akan menganggap membuat PTK itu mudah tapi sungkan. Motivasi yang kurang menggigit buat para ASN junior yang belum paham apa itu PAK.

Realita, banyak yang tidak memotivasi para guru yang masih tergolong CPNS atau PNS golongan III/a dengan mencoba membuat PTK. Bahkan ada beberapa guru yang membuat terlena dengan bahasa yang mengajak untuk berada di zona nyaman. Ada yang menyarankan juga karena masih golongan III/a tidak perlu mikirin PTK, sayang waktunya dan juga tidak ada pengaruhnya untuk kenaikan pangkat ke III/b meskipun ada nilainya di publikasi ilmiah.  

Tinggal dan mengajar di daerah pinggir kota, jauh dari kota kabupaten dan juga propinsi cukup menghambat ketika harus mengikuti pelatihan PTK. Meskipun ada kereta api, untuk menuju ke kota semarang harus menempuh sekitar 4 jam. Pasti ada yang berpikiran apa tidak ada sekolah yang mengadakan pelatihan PTK?

Secara kebetulan, keinginan untuk mengikuti pelatihan PTK segera terwujud meskipun dilaksanakan secara daring seminggu sekali di hari selasa. Dengan 6 pertemuan secara online, perlahan-lahan mulai memahami apa itu PTK. Bukan karena pintar, tapi pelatihan yang bertahap dengan mengerjakan tugas untuk LK 1 sampai LK 6. Melalui webinar, materi disampaikan dengan sangat menarik oleh nara sumber yang sabarnya tingkat dewa menghadapi para peserta yang kadang masih gaptek. Dimaklumi saja, peserta para ibu-ibu yang lumayan banyak tanya karena belum paham.

Tidak terasa sudah 6 pertemuan, dan harus segera menyelesaikan proposal PTK yang dilanjut dengan presentasi yang bisa dipilih secara langsung saat pelatihan atau dengan mengirim video presentasi PTK. Berat pasti sangat dirasakan, karena pengalaman pertama pembuatan proposal PTK yang benar-benar hasil pemikiran sendiri, harus mencari referensi yang mendukung untuk pembuatan PTK. Meskipun perlahan tapi pasti untuk pembuatan proposal PTK. Semoga saja akan ada hasilnya menjadi sebuah PTK yang suatu saat akan diubah menjadi sebuah buku sekaligus jurnal.

Bumiayu, 18 Juli 2020

Komentar

  1. Waduh bakalan banyak poin tuh he he...PTK 4, buku 4...jurnal berapa ya lupa...sertifikat 32 Jp =1... Cukup dan poin pengembangan diri...
    Segera jadi bunda...ada bu Suci Hati tuh

    BalasHapus
  2. Semoga sukses terus PTK nya kk, sukses terus pejalanan karirnya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

IHT Pengembangan Modul Ajar yang Mengintegrasikan Visi Misi Sekolah

IHT Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artificial Bagi Guru di SMA N 1 Paguyangan

Pembelajaran Daring Yang Efektif