Pengalaman Pertama Pembelajaran Daring

Oleh : Milati Masruroh

WFO, hari ini berangkat seperti biasanya jam 6 pagi. Takut ada masalah lagi dengan finger print. Alhamdulillah lancar, meskipun sinyal kadang pergi tanpa pamit. 

Seperti sudah diumumkan ke siswa. Rapot yang dulu dalam bentuk pdf, sudah bisa diambil dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Karena tahun ini sudah jadi wali kelas untuk siswa kelas X. Biar gak ada beban, rapot yang sudah dicetak segera dibagikan. 

Sesuai perjanjian, rapot harus diambil antara jam 07.00 sampai dengan 07.30. Karena jam 07.30 harus mengikuti rapat dinas untuk kelanjutan persiapan pembelajaran jarak jauh atau PJJ yang menggunakan daring. Apalagi sudah menjadi wali kelas X yang masih baru, sehingga harus membimbing siswa untuk mendownload aplikasi teams. Biar pembelajaran untuk pekan depan sudah siap. Siswa yang cenderung lebih pintar IT tidak mengalami banyak kesulitan. Hanya sedikit yag mengeluh tentang signal yang akhir-akhir ini tidak bersahabat.

Di tengah rapat, tak lupa sering mengecek chat WAG wali murid. Lumayan kaget dan merasa direpotkan. Kedua jagoan semuanya lulusan karena corona. Anak pertama lulus SD dan anak yang kedua lulus TK. Jadi belum merasakan repotnya orang tua mendampingi anak-anaknya mengerjakan tugas. Cuma bisa tersenyum saat dengar keluh kesah teman-teman yang harus mengalah karena HP dipakai anak untuk mengerjakan tugas. 

Begitu melihat chat di WAG wali murid, ada pemberitahuan hari ini yang jadwalnya daring bahasa jawa, harus membaca materi yang dishare di WAG wali murid dan harus mengumpulkan tugas saat itu juga yang ditunggu sampai jam 10. Yang tidak mengumpulkan berarti tidak tidak mendapatkan nilai. Dengan segera mendownload materi dan discreenshoot untuk dikirimkan ke jagoan. 

Itu berarti masih ada waktu satu setengah jam lagi. Mencoba menghubungi jagoan, dijapri tak dibaca dan ditelpon tak diangkat. Mencoba lagi menghubungi suami. Ternyata sama saja, sempat japri dengan guru mata pelajaran minta tenggang waktu pengumpulan. 

Beruntung ada keponakan yang bisa dihubungi dan bisa membantu. Jagoan bisa mengumpulkan sebelum waktu yang telah ditentukan. Meskipun ibunya seorang guru, tapi  tetap melatih sang anak untuk selalu disiplin. Termasuk disiplin mengerjakan dan mengumpulkan tugas. Plong rasanya bisa lanjut membantu siswa untuk memasang aplikasi teams. 

Sebenarnya jagoan sudah paham, karena memang cepat menerima kalau diajari sekali. Dari zoom dan google classroom tidak mengalami kesulitan. Tapi wajar, ada kecemasan kalau orang tua tidak mendampingi jagoannya mengerjakan tugas dan mengupload tugas tersebut.

Jam dua yang biasanya sudah finger print untuk pulang masih berada di sekolah. Masih mencoba mempraktekkan dengan siswa yang sudah bisa mendownload aplikasi teams. Sepertinya siswa senang, bisa bertatap muka meski terhalang kamera. Dan ini pengalaman pertama menggunakan aplikasi ini. Semoga untuk pembelajaran jarak jauh pekan depan akan berjalan lancar. Signal pun mendukung dengan tidak menghilang tanpa pamit. 

Bumiayu, 17 Juli 2020

Komentar

  1. Selamat menikmati peran ganda bunda...ibu guru bagi murid sekaligus ibu guru bagi anak di masa pandemi. cerita yg indah tuk diabadikan dalam buku.

    BalasHapus
  2. Keren BuMila, selamat bertugas semoga kita selalu diberi kesehatan, kekuatan, dan keselamatan dalam melaksanakannya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

IHT Pengembangan Modul Ajar yang Mengintegrasikan Visi Misi Sekolah

IHT Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artificial Bagi Guru di SMA N 1 Paguyangan

Pembelajaran Daring Yang Efektif