Hanya Butuh Waktu

Oleh : Milati Masruroh

Sampai kapan menjadi penulis pemula? mungkin sampai menghasilkan karya sebuah buku. Meskipun itu bukan jaminan akan menulis berkelanjutan. Menulis itu butuh perjuangan unuk melawan rasa jenuh, bosan, dan putus asa karena kehabisan ide.

Untuk bisa menjadi penulis handal butuh motivasi yang kuat. Apapun bisa menjadi sebuah tulisan, seperti saat diberi kado atau hadiah, makan bersama keluarga, jalan-jalan, bersepeda atau gowes bareng teman-teman. Tinggal merangkai kata-kata menjadi kalimat akan menjadi tulisan yang menarik. Apalagi jika membuat para pembaca menjadi baper. Yang penting menulis dulu demi menjaga komitmen untuk menulis setiap hari.

Seperti hari ini, dapat surat edaran dari dinas propinsi kalau tanggal 5 Juni sampai 4 Juli 2020 disetting OFF untuk PNS. Padahal sebelumnya ada aturan untuk PNS 50%  WFO dan 50% lagi WFH. Sudah pasti di WAG sekolah pun ramai. Apalagi yang jarak dari rumah ke sekolah harus ditempuh satu jam lebih. Berangkat pagi-pagi dan sampai rumah pun menjelang maghrib tiba.

Berusaha mengikuti aturan, finger kehadiran sebelum jam 07.00 dan pulang jam 15.30. Tinggal mengikuti aturan akan membuat hati lebih nyaman. Toh sudah terjadi, kalaupun berangkat juga banyak hikmahnya. Bersilaturahmi dengan teman sekantor dan juga mengerjakan pekerjaan sekolah. Mau protes pun rasanya percuma, tidak mungkin waktu dikembalikan alias berputar kembali.

Memang akhir-akhir ini, aturan mudah sekali berubah. Di saat siswa libur, guru tetap berangkat ke sekolah demi memenuhi kewajiban WFO. Yang menginginkan liburan harus mengajukan cuti tahunan, padahal untuk libur hanya dikasih waktu 12 hari dalam setahun. Disamakan dengan pejabat struktural. Begitu juga saat sabtu dan minggu yang bertepatan dengan hari besar nasional, semua ASN harus berangkat untuk mengikuti upacara.

Mungkin wajar, kalau sebagian guru yang bekerja di instansi pemerintah merasa kaget. Terutama yang berasal dari luar daerah atau luar kabupaten. Kalau dua tahun yang lalu jadwal bisa disetting waktunya, sekarang dengan aturan finger print tidak bisa berkutik lagi. Tapi seiring berjalannya waktu semua akan menyesuaikan. Berawal dari terpaksa menjadi hal yang biasa. Tidak perlu mengeluh, karena tidak ada manfaatnya dan tidak akan merubah aturan yang sudah berlaku.  Yang penting bekerja untuk menjaga amanah yang diemban.

Bumiayu, 5 Juli 2020

Komentar

  1. Ayo menulis setiap hari lalu kita terbitkan buku kita akan mjd kebanggaan.

    BalasHapus
  2. Masalah FP.yg pakai Hape ada titik kordinat ada swafoto itu bagian dari.ciri guru profesional

    BalasHapus
    Balasan
    1. nggih bunda...
      awalnya ada kendala tp sudah mulai terbiasa

      Hapus
  3. Ya..dijalani dengan iklas... Insyaallah bernilai ibadah...semangat terus....

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

IHT Pengembangan Modul Ajar yang Mengintegrasikan Visi Misi Sekolah

IHT Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artificial Bagi Guru di SMA N 1 Paguyangan

Pembelajaran Daring Yang Efektif