Ternyata Tulisan Kita Penting

Oleh : Milati Masruroh

Sering ada pertanyaan dari orang tentang hoby. Hoby anda apa? Jawabannya menulis. Benarkah menulis itu suatu hoby? Ah tidak perlu dibahas masalah menulis itu hoby apa bukan. Yang jelas menulis itu suatu kegiatan seseorang yang tidak membutuhkan biaya, gratis, hanya bermodalkan laptop atau handphone. Kalau laptop dan handphone error ya bisa menggunakan kertas dan pulpen.

Gratis?Jangan protes dulu... ini belum sampai ke pembuatan buku. Ini khusus untuk penulis pemula yang masih minder, tidak percaya diri, dan takut tulisannya jelek. Meskipun sudah pasti kalau tulisan pemula ya mesti kurang bagus untuk awalnya. 

Kehabisan ide?semua orang pasti mengalami. Penulis hebat aja juga mungkin mengalami, cuma beda tingkatannya. Menulis sesuatu yang ada di pikiran. Menurut pak Emcho (panggilan Muh. Khoiri) dosen unesa, tulisan sampah juga bisa menjadi tulisan yang bagus.  juga tidak masalah.

Takut tulisan tidak berkualitas? Manusiawi... kalau guru bahasa indonesia mungkin sudah tahu tulisan yang berkualitas seperti apa. Tapi bagi guru eksak, tapi gak semuanya. Cuma rata-rata kalau guru eksak cenderung idealis, sampai menulis juga kesannya idealis. Menulis itu sangat sulit. Merangkai kata menjadi kalimat yang indah.

Mencoba menulis saja belum kenapa minder. Minder akan muncul kalau hasil tulisannya tidak ada yang baca. Nyatanya ada yang baca, meskipun yang baca nyesel baca tulisan yang gak bagus. Cuekin aja, toh yang baca juga gak mungkin komentar tulisan jelek. Yang ada tulisannya bagus, mantul, keren, dan joss. Padahal ya malu juga bagusnya di paragraf berapa.

Menulis itu menyenangkan ternyata, apalagi kalau ada komentar dari penulis-penulis handal. Rasanya bahagia tiada terkira. Padahal ya cuma komentar singkat. Mantul... semangat... huhuhuuuu senyum sumringah bacanya. Sampai bolak balik baca tulisannya.

Membuat tulisan kalau tujuannya ingin dibaca banyak orang, sepertinya kurang baik. Efeknya akan sedih dan malas menulis lagi saat tulisannya cuma dibaca beberapa orang. Sama saat ada pemilihan anggota dewan, banyak yang stres dan dibawa ke RSJ karena tidak sesuai harapan. Tapi kalau cuma menulis ya harapannya gak sampai segitunya. Biasa aja, paling mutung gak mau nulis lagi.

Tujuan menulis baiknya bisa memotivasi yang lain. Maksudnya penulis pemula jadi semangat untuk belajar menulis. Kalau sudah semangat pasti ide untuk menulis akan berebutan. Saat ide bermunculan, abadikan dulu di handphone.

Menulis dari hati, abaikan yang tidak penting. Tulisannya nanti jelek,  tidak dibaca orang,  tidak nyambung antar paragraf, itu pemikiran yang menghambat. Jadi abaikan dulu. Itu yang mikir para penulis handal saja. Hehe... menulis kan butuh proses. Proses dari tulisan jelek menjadi bagus dan menarik.

Menghasilkan tulisan beberapa paragraf itu perjuangan sekali buat penulis pemula. Kalau disuruh menulis lagi dengan judul yang sama tidak mungkin mampu lagi untuk membuat tulisan yang sama. 

Perlu marah gak sih saat tulisan yang penuh perjuangan itu di copas sama orang lain? Tidak perlu. Ambil positifnya, berarti tulisan yang tidak penting itu menjadi penting buat orang lain. Tulisan yang biasa saja ternyata menarik. Itu sebagai motivasi untuk lebih banyak menulis. Dan suatu saat akan menemukan takdirnya seperti kata Ibu Sri Sugiastuti atau bunda kanjeng. 

Maaf para penulis hebat, tulisan ini hanya ungkapan hati yang dibuat saat perjalanan dari kota yogyakarta menuju kota wonogiri. Melewati kabupaten gunung kidul yang jalannya asyik kata anak-anak karena meliuk-liuk. Luar biasa perjalanan ke kota wonogiri.

Menulis itu indah, seindah saat membuatnya. Jangan menganggap menulis itu sulit kalau belum pernah menulis. Paling tidak membuktikan sendiri jangan bilang katanya. Nyatanya sering bikin status di facebook ataupun di whatsapp. Itu juga menulis. Cuma karena dibatasi beberapa karakter jadi tulisannya singkat, padat, tapi jelas. Semoga bermanfaat tulisan yang tidak penting ini. 

Bumiayu, 28 Juni 2020

Komentar

  1. Ini calon penulis hebat dari bumiayu

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. Siap pak dosen...
      Bersahabat dg waktu utk komitmen menulis

      Hapus
  3. Salut semangat literasinya...goodjob

    BalasHapus
  4. Bukan untuk bikin senang bu milla lho ya..memang tulisan bu billa selalu bagus kok.

    BalasHapus
  5. Waah...keren sambil jalan jalanpun tetap nulis....selamat menikmati hoby barunya bund...cepat jd ya bukunya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin....
      Semangatnya bunda jg menyemangatiku...

      Hapus
  6. Keren keren , saya hanya berucap keren buat bu mila. Sangat bermanfaat bu tulisannya. Memang memunculkan ide itu perlu perjuangan. Tpi jika sudah biasa akan sperti orang bernafas ya bu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe
      Berusaha mengasah keterampilan menulis bun...

      Hapus
  7. Tulisan nya provokatif banget nih untuk menulis terus.. Sukses ya.

    BalasHapus
  8. Mantab tulisannya Bu Milla, semangat terus menulis..sukses selalu

    BalasHapus
  9. Ini namanya semangat menulis yang membara

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena bunda tidak pernah lelah memotivasi saya ...

      Hapus
  10. Alhamdulillah, tulisan nya sangat menarik, saya jadi ingat kembali saat saat pertama kali saya bergabung ke grup belajar menulis tepatnya tanggal 7 April 2020 inilah pertama kali saya kenal omjay dan peserta menulis gel 8 ada rasa bahagia dan senang sekali, kebetulan tulisan pertama kali saya adalah menulis tanpa ide, aneh nya begitu saya coba tulis apa yang ada di hati saya akhirnya muncul berbagai ide , sangat sesuai dengan tulisan Bu mila menulis lah dengan bahagia maka tulisan kita akan selesai jadi kan menulis itu kebiasaan yang terus menerus hingga jadi hobby.insya Allah kita pasti akan bisa meraih mimpi indah kita untuk menerbitkan buku terus lah berkarya jangan pernah berhenti terimakasih

    BalasHapus
  11. Mantul sekali lanjut. Mampir cakinin.blogspot.com

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1