Resume Kuliah Online Pertemuan Kedua

Oleh : Milati Masruroh

Mengikuti kuliah online melalui WAG Belajar Menulis Gelombang 12 dengan tema “Menerbitkan Buku dari Hasil Penelitian Tindakan Kelas” menghadirkan nara sumber ibu Hati Nurahayu dari Bandung, seorang editor dan pegiat literasi. Pertemuan kedua dengan moderator ibu Fatimah, S.Si dari Aceh berlangsung sangat menarik.

Meskipun belum pernah membuat sendiri sebuah PTK (Penelitian Tindakan Kelas), tapi sering membaca PTK orang lain untuk sekedar belajar dan sebagai acuan saat membuat PTK sendiri. Menurut ibu Hati Narahayu, dalam mengubah PTK  menjadi buku, penting sekali memperbanyak isi materi variabel bebasnya dari kata kunci judul buku, atau lebih memperluas isi bacaannya yang berdasarkan sumber yang relevan. Atau kata kunci dari  PTK, karena banyak guru kebingungan mencari judul. Intinya saja buku yang dibuat itu dikembangkan menjadi buku bacaan dari PTK.

Selama ini, banyak yang belum mengetahui hasil dari PTK itu bisa dikembangkan menjadi sebuah buku, tapi hanya sampai ke  jurnal. Cara mengubah PTK menjadi sebuah buku ternyata tidak sesulit yang dibayangkan. Hasil dari PTK tersebut  diubah dalam bentuk pdf yang jumlah halamannya minimal 70 lembar dengan ukuran kertas A5. Dan yang harus diperhatikan dalam mengubah PTK menjadi buku tersebut saat mengolah kalimat PTK. Dalam mengolah kalimat tidak boleh ada kata laporan PTK dari pengantar atau di pembuka pada buku. Siklus yang dijelaskan dalam PTK juga tidak perlu dihilangkan, karena merupakan bagian di penerapan atau aplikasinya.  

Dalam mengedit PTK yang bahasanya formal menjadi sebuah buku perlu disampaikan dalam bahasa yang enak dan renyah, sehngga pembaca tertarik untuk membacanya. Tentunya, supaya buku PTK itu enak dibaca harus banyak membaca buku karya orang lain untuk menambah atau memperbanyak kosa kata dalam menulis.

Dan kesimpulan pada kuliah online ini adalah supaya KTI lebih double manfaat, maka PTK ini lebih baik dibukukan daripada berbagi file PTK, sehingga bisa dibaca oleh pendidik lainnya. Apalagi jika memiliki ISBN  akan menjadi sebuah karya besar yang tak lekang oleh waktu kebermanfaatannya.

 


Komentar

  1. Tulisan ibu menyuport kita semangat menulis dan semoga niat saya bongjar-bongkar file PTK yang pernah ditulis tidak kendur, yuk tambah lagi nulisnya jangan dikasih kendur bunda.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih bunda
      Saling menyemangati itu yg paling penting biar tidak sampai kendor
      Keren klo bunda udah punya ptk...

      Hapus
  2. Buk Mila, love deh tulisannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih bun...
      Masih belajar menulis
      Maklum masih pemula ... hihi

      Hapus
  3. supaya KTI lebih double manfaat, maka PTK ini lebih baik dibukukan daripada berbagi file PTK, sehingga bisa dibaca oleh pendidik lainnya. Apalagi jika memiliki ISBN akan menjadi sebuah karya besar yang tak lekang oleh waktu kebermanfaatannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantul...
      Terima kasih om jay sudah berkenan utk berkunjung

      Hapus
  4. Mantap bu, salam literasi dan salam kenal dr Subang🥰👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih bun...masih pemula
      salam kenal juga

      Hapus
  5. KTI bisa punya manfaat ganda bila dibukukan...lanjut bunda!

    BalasHapus
    Balasan
    1. siap...
      semangatnya bunda yang selalu menyemangati sy
      terima kasih bun...

      Hapus
  6. Balasan
    1. Nggih bu... insya allah
      Terima kasih sudah berkunjung...

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

IHT Pengembangan Modul Ajar yang Mengintegrasikan Visi Misi Sekolah

IHT Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artificial Bagi Guru di SMA N 1 Paguyangan

Pembelajaran Daring Yang Efektif