Mungkinkah Menulis di Air

Oleh : Milati Masruroh

Kehidupan yang penuh warna warni, kadang bahagia kadang juga sedih melanda. Setiap orang pasti akan mengalami semuanya. Katanya kalau tidak pernah sedih, tidak bakalan tahu yang namanya bahagia. Begitu sebaliknya, orang yang selalu bahagia, tidak bakalan tahu yang namanya sedih. Kebahagiaan maupun kesedihan seseorang itu hanya bisa dirasakan oleh diri sendiri. Marah tidak akan pernah berarti bahkan sakit hati pun tidak akan ada yang peduli. Semua yang dirasakan hanya diri sendiri dan Allah yang tahu.  Menangis ... itu hanya untuk ungkapan hati yang sedih, galau, dan emosi yang tertahankan.

Banyak kata-kata orang yang menghibur seseorang di kala mengalami kesedihan. Tanpa menyadari, kalau diri sendiri yang mengalami.  Suatu keharusan menghibur orang yang sedih. Tak usah sedih, kebahagiaan akan datang setelah kejadian ini. Harus diterima, ada hikmah di balik setiap kesedihan. Itulah kalimat-kalimat yang sering diucapkan. Ingin mengungkapkan curahan hati di medsos bukan jalan keluar yang terbaik. Karena hanya sekedar ingin meringankan beban pikiran. Curhat ke teman, belum tentu bisa dipercaya. Karena banyak teman yang hanya pura-pura berbaik hati hanya untuk mendapatkan simpati.

Kesedihan itu tidak mesti terjadi kala ditinggalkan oleh kekasih hati, atau orang yang sangat disayangi. Luka yang tidak bakal dilihat oleh orang lain. Luka yang tidak dapat disembuhkan dengan obat yang mahal dari dokter spesialis manapun. Hati yang begitu terluka. Mungkin hanya orang yang memiliki hati dari baja yang akan tegar. Manusiawi sekali, meski kata ikhlas terucap dari bibirnya tapi hati tidak bisa dibohongi. Pancaran matanya pun tidak akan seindah mentari yang bersinar di pagi hari. Pancaran mata yang menyembunyikan sesuatu. Sesuatu yang hanya diri sendiri yang tahu.

Saat perasaan sedih dan hati begitu terluka, mungkinkah bisa menulis di air, biar kata demi kata yang terangkai menjadi kalimat tidak akan pernah terbaca orang lain. Mungkinkah pula menangis di bawah guyuran hujan, biar orang lain pun tidak tahu kalau derasnya air mata melebihi derasnya air hujan. Seandainya kebahagiaan itu hanya milik orang lain, maka setiap orang tidak akan pernah merasakan yang namanya bahagia. Kebahagiaan adalah hak setiap orang. Semua orang berhak merasakan yang namanya bahagia. Setiap orang berhak dihargai, agar tidak merasakan kesendirian dan kesepian di tengah keramaian.

Bumiayu, 26 Juni 2020


Komentar

  1. Balasan
    1. Masih proses belajar menulis
      Terima kasih pak...

      Hapus
  2. Balasan
    1. terima kasih...
      masih belajar merangkai kata

      Hapus
  3. Kebahagiaan adalah hak setiap orang. Semua orang berhak merasakan yang namanya bahagia......Maka berbahagialah...

    BalasHapus
  4. Analogi yang menarik. Reflektif. Tulisan yang berangkat dari fenomena yang banyak dialami manusia. Kata James W. Pannebaker, tulisan adalah katarsis. Ia menyehatkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggih pak ...

      Mengajak otak utk bekerja
      Terima kasih sudah berkunjung

      Hapus
  5. Kreatif dan inspiratif... salut bu

    BalasHapus
  6. Hehe menulis di air.idenya keren juga.dan.maknanya dalemm bingits

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1