Menulis Tanpa Harus Mikir Berat

Oleh : Milati Masruroh

Masih terngiang apa yang ditulis pak Ngainun Naim dalam salah satu tulisannya yang berjudul "Menulis Mengabadikan Perjalanan". Kalimat sederhana "Saya nulis itu modalnya nekat saja. Dibilang jelek ya ndak masalah. Dibilang ndak mutu ya ndak apa-apa. Dibilang pencitraan ya monggo saja. Apapun komentar orang saya akan tetap nulis. Gitu aja kok repot."

Keren, mantul, dan luar biasa. Khususon penulis pemula. Sangat memotivasi untuk menambah rasa percaya diri yang kadang muncul tapi lebih sering hilang entah kemana.

Menurut pak Emcho (panggilan akrab Much. Khoiri) "Menulis itu keterampilan, Keterampilan akan membaik jika dilatih dan dipraktikkan, tidak bisa hanya diangan-angan. Semakin banyak latihan, semakin terampillah penulis itu."

Memang harus dipaksakan untuk bisa terampil. Harus dipaksa untuk menemukan ide menulis. Harus dipaksa juga untuk menulis. Toh lama kelamaan juga akan terampil mengolah kata biar nyambung. Terampil menuangkan tulisan seperti air yang mengalir. Dan terampil membuat tulisan yang menarik untuk dibaca. Berawal dari keterpaksaan lama kelamaan akan terbiasa.

Menulis itu mudah, tulislah apa yang sedang dialami. Seperti masa SMP dan SMA dulu sebelum ada yang namanya laptop dan HP. Buku diary kecil berwarna pink dengan gambar kartun hello kity menjadi saksi bisu saat mengungkapkan perasaan sedih, galau, kecewa, marah, suka, seneng, dan bahagia dalam sebuah tulisan.

Bayangkan menulis itu seperti saat ngrumpi dengan teman- teman. Bukankah ngobrol itu gak dipikir dulu? Mengalir begitu saja ngobrol ngalor ngidul ga ada batasnya.

Bagi yang mau nglanyahke menulis, khususon penulis pemula tidak perlu merencakan mau menulis sesuatu yang ilmiah, pasti akan kesulitan. Belajarlah dulu untuk menulis apa adanya. Yang penting menulis dan menulis dulu. Setelah kehabisan ide barulah membaca tulisan-tulisan ilmiah. Kehabisan ide lagi? Baca buku-buku ilmiah.

Bumiayu, 24 April 2020


Komentar

  1. Betul juga ya..bu mila.. Kalau ga dicoba ya memang susah.. Oke..teta semangat... Lumayan..buku solo nya udah banyak ya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. belum punya bun...
      masih penulis pemula yang harus belajar

      Hapus
  2. Resume yang bagus,semangat salam literasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan resume ini pak...
      cuma tulisan tidak penting yg jadi penting

      Hapus
  3. Iya betul memang harus nekad utk tetap menulis...tdk didengar apa kata orang he..he
    Sip bu dan joss...

    BalasHapus
  4. Pastinya plong setelah menulis dan ikhlas juga jika tulisan kita dicopas orang lain ya. Emang gue pikirin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi...
      Tulisan yg menurut kita biasa buat orang lain luar biasa

      Hapus
  5. salut sama ibu yang satu ini... keren bu

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter di SMA N 1 Paguyangan Kabupaten Brebes

SMAN 1 Paguyangan Meraih Juara 3 Lomba Best Practice Inovasi Sekolah Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sepenggal Kisah Kopdar RVL 1