Konversi Nilai Pada Raport
Oleh : Milati Masruroh
Siswa
jaman now jelas beda dengan siswa jaman dulu. Siswa jaman dulu, setiap kali
sekolah terlihat membawa setumpuk buku pelajaran. Buku tulis untuk mencatat
materi yang disampaikan oleh guru juga terlihat penuh. Setiap ada tugas dari
guru, siswa selalu berusaha mengerjakan.
Di luar jam sekolah, siswa juga mengikuti tambahan pelajaran atau
bimbingan belajar karena merasa membutuhkan materi dan tidak mau tertinggal
dengan teman lainnya.
Dengan
kemajuan teknologi, kebiasaan siswa pun banyak yang bergeser. Sekolah itu hanya
untuk menggugurkan kewajiban. Apalagi ada sebagian masyarakat yang beranggapan
menyekolahkan anak hanya untuk mendapatkan Kartu Indonesia Pintar atau KIP. Lumayan memprihatinkan, anak
dijadikan umpan untuk mendapatkan bantuan.
Permasalahan
saat kegiatan belajar mengajar cukup
membuat kerepotan pada guru. Kecenderungan siswa yang tertidur di kelas,
karena semalaman bermain game online sangat mempengaruhi prestasi belajar. Guru pada posisi yang serba salah, apalagi
dengan program sekolah ramah anak.
Hukuman bukan jalan terbaik untuk menangani siswa yang bermasalah. Harus
dengan pendekatan, sehingga kesabaran guru pun setingkat dengan kesabaran
tingkat dewa.
Penyampaian
materi menjadi tidak maksimal pada siswa
yang ngantuk apalagi tidur. Karena mempengaruhi teman-teman yang lainnya.
Saling mentertawakan dan membuat sedikit kegaduhan di kelas. Imbasnya banyak
siswa yang tidak paham dengan apa yang disampaikan guru.
Dalam
mengolah nilai, tidak mungkin seorang guru akan mengaji atau mengarang biji (nilai) tanpa dasar nilai
penilaian harian atau nilai tugas dalam bentuk portofolio. Guru yang
bertanggung jawab pasti akan melaksanakan tupoksinya dari merencanakan,
melaksanakan kegiatan pembelajaran, mengevaluasi, menganalis, melaksanakan
remidial dan pengayaan.
Dari
hasil penilaian yang dilakukan seorang guru terhadap siswa, terkadang
menghadapi sesuatu yang mengecewakan. Penyampaian materi yang sungguh-sungguh
pada siswa hanya masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri. Tidak tersimpan
di memori. Apalagi dalam waktu satu bulan, guru keluar dari kelas siswa sudah
lupa dengan materi yang disampaikan. Akibatnya saat penilaian harian, nilai
tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Nilai
apa adanya, tidak mungkin dikeluarkan dalam rapot karena sudah ditentukan Ketuntasan
Belajar Minimal (KBM) siswa. Seandainya apa adanya, maka banyak siswa yang akan tinggal kelas.
Kalau hal ini terjadi, akan bertentangan dengan kurikulum tiga belas yang mengharuskan
siswa untuk bisa ke tingkat selanjutnya. Memang dibuat pusing dan dilematis
menjadi seorang guru jaman now.
Bagaimanapun
guru tetap memiliki hati nurani. Meskipun terkadang menyakitkan kalau ada yang
bilang jika setengah jumlah siswa di kelas atau lebih, nilainya di bawah KBM maka gurunya harus introspeksi diri. Artinya
gagal menjadi guru yang yang baik. Berbagai cara pun sering guru tempuh dengan
menambah tugas tambahan pada siswa. Hal ini dilakukan untuk mengatrol nilai
yang tidak selalu tercapai oleh siswa.
Nilai raport merupakan nilai gabungan dari beberapa penilaian dan tugas. Untuk mengantisipasi nilai yang di bawah KBM, biasanya guru juga membuat konversi nilai yang nantinya akan membantu siswa mencapai nilai di atas KBM atau minimal sama dengan KBM. Jadi bukan memanipulasi nilai, tapi mengkonversi nilai yang ada untuk mencapai ketuntasan belajar siswa. Siswa yang pintar pun tidak akan dirugikan, karena nilai diolah dengan menggunakan rumus untuk menghasilkan nilai terendah dan nilai tertinggi yang diinginkan.
Memang dilema bagi kita guru, saya memperhatikan selama BDR ini, tugas siswa yang saya buat dlm bentuk google form lebih cepat dikerjakan. Ketimbang tugas yang perlu dicatat. Jadi bisa jadi solusi bagi saya bu....
BalasHapusGoogle form mmg efektif utk tugas tp terkendala di kuota utk siswa2 ttt
HapusNilai bisa dikatrol krn nilai tugas lebih besar drpd nilai PH
Ternyata menjadi guru itu harusmemiliki tingkat kesabaran yang tinggi ya bu. Apalangi kalo sdh di hadapkan dengan penilaian.
BalasHapusKesabaran tingkat dewa bun...
HapusNilai oh nilai...sungguh memuisingkan....semoga guru masih semangat trus membimbing yg terbaik bagi siswa.
HapusNggih bun...
HapusKlo memahami siswa jaman now insya Allah semangat saat buat nilai
Mantap ni, ulasannya,. Riil terjadi, ...
BalasHapushehe... nggih bun
Hapus